dia berbisik lagi

Tak best rasanya bila kita mendengar cerita tentang hal kita dari orang lain. Lebih-lebih lagi tentang hal-hal yang tidak menyenangkan telinga. Tapi apa boleh buat, kita tidak dapat menutup tudung tempayan seluas lautan. Terima aje le. Sakit hati…pendamkan aje. Nak marah, takut pulak darah tinggi naik. So, latihlah diri supaya banyak bersabar dan tersengih tawar bila berdepan dengan mereka.

Sebenarnya itulah hakikat kehidupan. Berita yang busuk lagi membusukkan itu lebih lebih tersebar berbanding kebaikkan yang kita lakukan. Jesturu itu, kitalah yang seharusnya menjadi orang pertama untuk TIDAK melatih diri kita ‘menjaja, mulut muria, mengata dan mengumpat’ tentang kisah orang lain. (Kita telah rasa betapa pedih, sakit hati, marah, dan apa-apa lagi perasaan halus yang berada dalam jiwa kita itu bila ‘hal-hal’ kita diceritakan oleh orang lain.)

Nenekku pernah berpesan;

Sekali kita membuka keburukkan orang lain, sepuluh kali keburukkan kita dibuka oleh orang lain.

Jadi, marilah kita sama-sama berubah diri, dari banyak cakap kepada kurang bercakap. Iman Ghazali dalam kitabnya Ihlya Ulumuddin pernah menulis; bila banyak bercakap, kita banyak melakukan kesilapan. Banyak silap, banyaklah dosa. Dan bila banyak dosa, maka kita masuk neraka.

No comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails